25/04/2024

Bahaya Penyakit Kronis Anemia yang Perlu Anda Ketahui

9 min read

www.aideffectiveness.orgBahaya Penyakit Kronis Anemia yang Perlu Anda Ketahui. Penyakit anemia ialah kondisi pada saat jumlah sel darah merah lebih kecil dari jumlah normal.

Pengertian Anemia

Penyakit anemia ialah kondisi pada saat jumlah sel darah merah lebih kecil dari jumlah normal. Tidak hanya itu, anemia berlangsung pada saat hemoglobin di dalam sel- sel darah merah tidak cukup, semacam protein banyak zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel- sel darah merah membawa oksigen dari paru- paru ke seluruh tubuh.

Oleh sebab itu, tubuh yang tidak memperoleh cukup darah yang kaya oksigen akan mengalami anemia. alhasil, seorang mungkin akan merasa letih maupun lemas. Tidak hanya itu, gejala lain yang mungkin muncul merupakan sesak nafas, pusing, ataupun sakit kepala.

Apa saja klasifikasi anemia?

Klasifikasi anemia yang paling umum didasari oleh tingkatan konsentrasi sel darah merah total ataupun hemoglobin dalam darah. Hemoglobin merupakan protein banyak zat besi yang memberikan warna merah pada darah. Protein ini membantu sel- sel darah merah membawa oksigen dari paru- paru ke seluruh tubuh.

Bila Kamu kekurangan hemoglobin, semua sel, jaringan, serta organ tubuh tidak memperoleh cukup pasokan oksigen serta nutrisi yang biasa dialirkan bersama darah. alhasil, Kamu dapat merasa cepat letih ataupun lemas tanpa sebab. Kamu juga bisa jadi mengalami gejala anemia lain, semacam sesak napas, pusing ataupun sakit kepala, sampai kulit yang memucat.

Baca Juga: Inilah Mengapa Wanita Lebih Sensitif saat Menstruasi

Menurut World Health Organization, anemia merupakan kondisi di mana kandungan hemoglobin kurang dari 12 gr / dL( gr per desiliter) pada perempuan dewasa ataupun kurang dari 13, 0 gr / dL terhadap pria dewasa.

Dari situ, klasifikasi tingkat keseriusan penderita anemia dibagi jadi ringan, sedang, serta berat, bergantung dari seberapa rendahnya kandungan hemoglobin dalam darah.
Pengelompokan anemia juga bisa dibagi lagi berdasarkan karakteristik bentuk sel darah merah yang diproduksi, yang meliputi:

  • Makrositik atau sel darah merah besar, misalnya  anemia defisiensi B12 anemia megaloblastik, serta folat, anemia akibat penyakit hati, dan anemia akibat hipotiroidisme.
  • Mikrositik atau sel darah merah sangat kecil, misalnya anemia sideroblastik, anemia defisiensi besi, serta thalasemia.
  • Normositik atau yang merupakan sel darah merah berukuran normal, misalnya anemia karena perdarahan( anemia hemoragik), anemia karena penyakit kronis ataupun infeksi, anemia hemolitik autoimun, anemia aplastik.

Terdapat juga yang membagi macam-macam anemia berdasarkan penyebab dasarnya, ialah anemia mengingat gangguan pembentukan eritrosit pada sumsum tulang, anemia karena perdarahan( kehabisan banyak darah dari dalam badan), serta anemia yang diakibatkan proses penghancuran eritrosit sebelum batas waktunya.

Apa saja jenis anemia?

Terlepas dari pembagian klasifikasi di atas, saat ini terdapat lebih dari 400 tipe anemia yang sudah teridentifikasi di dunia. Tetapi, terdapat 10 macam anemia yang paling umum terjadi, di antara lain:

1. Anemia defisiensi zat besi

Anemia defisiensi besi merupakan tipe anemia akibat minimnya kandungan zat besi dalam darah. Tanpa adanya zat besi yang cukup, badan tidak bisa memproduksi cukup hemoglobin guna mengalirkan oksigen ke semua jaringan yang ada dalam tubuh.

Pengertian zat besi umumnya diakibatkan oleh kekurangan konsumsi vitamin dari makanan sehat, ataupun akibat trauma kecelakaan yang menyebabkan banyak perdarahan alhasil persediaan zat besi ikut hilang.

2. Anemia defisiensi vitamin

Seperti namanya, anemia tipe ini terjadi ketika tubuh kekurangan asupan vitamin yang berfungsi penting dalam pembentukan sel darah merah sehat. Beberapa vitamin itu merupakan vitamin B12, B9 ataupun folat( juga dikenal sebagai asam folat), serta vitamin C. Anemia megaloblastik serta anemia pernisiosa merupakan macam- macam anemia yang secara khusus disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 ataupun folat.

Tidak hanya karena kurang konsumsi makanan bergizi, anemia defisiensi vitamin pula bisa diakibatkan oleh terdapatnya permasalahan pada sistem pencernaan ataupun penyerapan makanan. Ini bisa terjadi pada sebagian orang dengan permasalahan luka ataupun gangguan usus, semacam penyakit Celiac, alhasil sulit memproses ataupun menyerap vitamin B12, vitamin C, ataupun asam folat dengan baik.

Di sisi lain, risiko anemia defisiensi vitamin juga bisa bertambah pada saat kebutuhan vitamin tubuh meningkat tetapi upaya untuk memenuhinya tetap tidak cukup, misalnya pada ibu hamil dan pengidap kanker.

3. Anemia aplastik

Anemia aplastik merupakan kondisi saat tubuh Kamu berhenti memproduksi cukup sel darah merah sehat yang terkini. Ini merupakan kondisi yang cukup serius, tetapi jarang terjadi. Situasi ini terjadi akibat terdapatnya kerusakan ataupun kelainan pada sumsum tulang Kamu. Sumsum tulang itu sendiri merupakan sel induk yang menghasilkan komponen darah, mulai dari sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit.

Kerusakan pada sumsum tulang bisa memperlambat ataupun mematikan produksi sel darah baru. Maka pada orang dengan anemia aplastik, sumsum tulang mereka dapat saja kosong( aplastik) ataupun mengandung sangat sedikit sel darah( hipoplastik).

4. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit termasuk dalam klasifikasi anemia karena keturunan. Tipe anemia ini diakibatkan oleh kerusakan genetik pada gen pembentuk hemoglobin dalam darah Kamu. Kamu dapat beresiko terserang anemia sel sabit apabila terdapat salah satu dari orangtua Kamu mempunyai gen mutasi pemicu anemia sel sabit.

Mutasi genetik ini kemudian menyebabkan keping sel darah merah yang dibuat jadi berbentuk seperti bulan sabit, dengan tekstur kaku serta lengket. Seharusnya, sel darah merah yang segar berupa bulat pipih yang mudah mengalir di dalam pembuluh.

5. Anemia thalasemia

Thalasemia juga termasuk salah satu tipe anemia yang diturunkan dari keluarga. Thalasemia bisa terjadi ketika tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Akhirnya, sel- sel darah merah tidak bisa berfungsi dengan benar serta tidak membawa cukup oksigen.

Sel darah tidak normal diakibatkan oleh pemindahan genetik ataupun hilangnya gen penting tertentu dalam faktor pembuatan darah.

Pertanda thalasemia tergantung pada tingkatan keparahan kondisi serta tipe yang Kamu miliki. Pengidap thalasemia sedang ataupun berat mengalami berisiko masalah pertumbuhan, pembesaran limpa, permasalahan tulang, serta penyakit kuning.

6. Anemia defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)

Anemia defisiensi G6PD terjadi ketika sel- sel darah merah Kamu kehilangan enzim penting yang disebut G6PD. Kurangnya enzim G6PD menyebabkan sel- sel darah merah Kamu pecah serta mati pada saat bersentuhan dengan zat- zat tertentu dalam aliran darah. Anemia ini termasuk dalam tipe kekurangan darah akibat keturunan.

Untuk Kamu yang menderita anemia defisiensi G6PD, infeksi, stres berat, hingga konsumsi makanan ataupun obat- obatan khusus bisa mengakibatkan kerusakan sel darah merah. Beberapa contoh pemicu tersebut termasuk obat aspirin, antiinflamasi nonsteroid, antimalaria, dan sulfa.

7. Anemia hemolitik autoimun (AHA)

Anemia hemolitik merupakan klasifikasi untuk tipe anemia yang dapat diturunkan ataupun tidak, alias didapatkan ketika hidup. Faktornya belum diketahui jelas. Asumsi sementara, anemia hemolitik autoimun ini menimbulkan sistem imunitas tubuh keliru mengenali sel darah merah sehat sebagai sesuatu yang mengancam. Akibatnya, antibodi bereaksi untuk menyerang serta menghancurkannya.

8. Diamond Blackfan Anemia (DBA)

Diamond Blackfan Anemia( DBA) merupakan kelainan darah langka yang umumnya didiagnosis pada anak- anak selama tahun pertama kehidupan mereka. Anak- anak dengan DBA tidak membuat cukup sel- darah merah.

Sebagian besar, tanda- tanda ataupun pertanda anemia muncul pada usia 2 bulan, serta diagnosis DBA biasanya dibuat pada tahun pertama kehidupan anak. Pengidap DBA mengalami pertanda umum anemia, seperti:

  • Kulit pucat
  • Kantuk
  • Sifat cepat marah
  • Denyut jantung yang cepat
  • Murmur jantung

Dalam sebagian permasalahan, tidak ada tanda- tanda fisik yang jelas dari DBA. Tetapi, sekitar 30- 47% penderita DBA mempunyai cacat lahir ataupun fitur abnormal yang umumnya melibatkan wajah, kepala, serta tangan( terutama jempol).

Selain itu, pengidap DBA juga mungkin mempunyai cacat jantung, ginjal, saluran kemih, serta organ genital. Anak yang mengidap DBA cenderung mempunyai umur yang lebih pendek serta mungkin mengalami pubertas lebih lambat dari anak normal.

DBA bisa diturunkan dari keluarga. Sekitar setengah pasien anak-anak diklaim mengalami gangguan gen yang abnormal sudah diidentifikasi serta dapat berkontribusi pada penyebab DBA.

Pada kanak- kanak lain dengan DBA, tidak terdapat gen abnormal ditemui serta penyebabnya tidak diketahui.

Penyembuhan anemia yang mungkin diberikan termasuk obat- obatan, transfusi darah, serta transplantasi sumsum tulang. DBA pernah dianggap sebagai penyakit yang terjadi hanya pada anak- anak. Dengan pengobatan yang lebih sukses, banyak anak- anak bertahan hidup hingga menjadi dewasa serta lebih banyak orang dewasa sekarang hidup dengan penyakit ini.

Sekitar 20 persen orang dengan DBA mengalami remisi sesudah menjalani pengobatan. Remisi artinya indikasi atau gejala anemia sudah menghilang selama lebih dari 6 bulan tanpa pengobatan. Remisi dapat berlangsung sepanjang bertahun- tahun ataupun bahkan permanen.

Komplikasi umum dari DBA merupakan kelebihan zat besi, yang bisa mempengaruhi jantung serta batin. Situasi ini hasil dari transfusi yang diperlukan untuk pengobatan.

9. Anemia fanconi

Dikutip dari Stanford Children’ s Health, anemia fanconi merupakan gangguan darah di mana sumsum tulang tidak membuat sel- sel darah yang cukup ataupun membuat tipe sel- sel darah abnormal. Situasi ini dapat menurun dalam keluarga, diturunkan dari generasi ke generasi.

Kebanyakan orang dengan anemia fanconi didiagnosis antara usia 2- 15 tahun. Orang yang mempunyai anemia ini mungkin hanya hidup selama 20- 30 tahun.

Selanjutnya merupakan beberapa tanda- tanda serta gejala anemia fanconi:

  • Cacat lahir yang mengaitkan ginjal, tangan, kaki, tulang, tulang belakang, penglihatan, ataupun pendengaran
  • Berat badan lahir rendah
  • Kesulitan makan
  • Kurangnya keinginan untuk makan
  • Ketidakmampuan belajar
  • Pertumbuhan tertunda ataupun lambat
  • Kepala kecil
  • Kelelahan
  • Anemia ataupun jumlah darah yang rendah

Wanita dengan anemia fanconi mungkin menstruasi lebih lambat dari wanita lain serta mengalami kesusahan buat hamil ataupun menjalani persalinan. Mereka pula mungkin mengalami menopause dini.

Menderita anemia fanconi bisa menambah resiko sakit kanker dengan jenis tertentu, seperti leukemia, tumor di mulut ataupun tenggorokan, sampai kanker organ reproduksi.

10. Anemia sideroblastik

Anemia sideroblastik merupakan tipe anemia langka, ditandai dengan terdapatnya kelebihan zat besi.

Anemia sideroblastik diakibatkan oleh sumsum tulang yang menciptakan sel darah imatur( sideroblas) berupa cincin, bukannya kepingan cakram seperti sel darah merah yang sehat( eritrosit).

Pada orang yang mempunyai anemia sideroblastik, badannya mempunyai zat besi namun tidak bisa memasukkan ke hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang diperlukan sel darah merah untuk mengangkut oksigen secara efisien.

Keunggulan zat besi di dalam badan membuat sel imatur memiliki banyak radikal bebas yang bisa menghancurkan sel- sel darah merah sehat. Akibatnya, sel darah merah jadi lebih cepat mati serta menurun jumlahnya.

Pertanda anemia sideroblastik mirip dengan pertanda anemia pada umumnya, semacam mudah letih serta susah bernapas. Sebagian pertanda anemia sideroblastik yang lain yang mungkin muncul, antara lain:

  • Warna kulit pucat
  • Denyut jantung yang cepat( takikardia)
  • Sakit kepala
  • Palpitasi jantung
  • Sakit pada dada

Anemia sideroblastik merupakan kondisi yang dapat ditangani dengan beberapa perawatan khusus, seperti suplemen vitamin B6, obat pengurang zat besi, transfusi darah, sampai transplantasi sumsum tulang.

Baca Juga: 15 Cara Cepat Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya Secara Alami

Walaupun sebagian tipe anemia diturunkan serta tidak terelakkan, terdapat masih dapat mencegah anemia tipe yang lain, dengan komsumsi makanan penambah darah yang bergizi serta penuhi kebutuhan vitamin yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.

Faktor Resiko Mengalami Anemia

Berikut merupakan beberapa faktor yang bisa menambah risiko seseorang anemia:

  • Kurangnya vit serta nutrisi seperti rendah zat besi, vitamin B- 12, serta folat.
  • Gangguan usus, sehingga kemampuan menyerap nutrisi serta vitamin menurun.
  • Mempunyai penyakit kronis.
  • Terdapat riwayat penyakit yang serupa di keluarga pengidap
  • Aspek lain seperti paparan zat beracun, kondisi imun tubuh, serta lain sebagainya.

Penyebab Anemia

Sumsum tulang merupakan jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk seluruh sel darah. Sel- sel darah merah yang segar akan bertahan antara 90 sampai 120 hari. Setelah itu, sel- sel darah berumur dalam badan akan diganti dengan yang baru. Cara ini berjalan secara terus- menerus. Di dalam badan ada hormon yang disebut erythropoietin( EPO) yang dibuat di ginjal. Tugasnya merupakan untuk membagikan sinyal pada sumsum tulang untuk“ menghasilkan” lebih banyak sel darah merah untuk tubuh.

Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam sel darah merah serta protein inilah yang membagikan warna merah pada sel darah merah. Untuk penderita anemia, mereka tidak mempunyai cukup hemoglobin. Kemungkinan penyebab anemia meliputi:

  • Mengkonsumsi obat- obatan tertentu.
  • Terdapatnya eliminasi yang terjadi lebih awal dari umumnya pada sel darah merah, yang disebabkan oleh permasalahan kekebalan tubuh.
  • Mempunyai riwayat penyakit kronis, semacam kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, ataupun ulcerative colitis.
  • Mengidap sebagian bentuk anemia, semacam talasemia ataupun anemia sel sabit, yang dapat diturunkan.
  • Sedang hamil.
  • Memiliki permasalahan kesehatan dengan sumsum tulang seperti limfoma, leukemia, anemia aplastik ataupun myelodysplasia, serta multiple myeloma.

Gejala Anemia

  • Selalu merasa mudah marah.
  • Tubuh lebih sering merasa lemas atau letih maupun saat berolahraga.
  • Sakit kepala.
  • Mengalami permasalahan sulit berkonsentrasi ataupun berpikir.
  • Akan timbul situasi semacam berikut, bila penyakit terus menjadi parah:
  • Warna biru sampai putih pada mata.
  • Kuku menjadi rapuh.
  • Timbul keinginan untuk makan es batu, tanah, ataupun keadaan lain yang bukan makanan( situasi ini disebut pula“ pica”).
  • Pusing ketika berdiri.
  • Warna kulit pucat.
  • Sesak napas.
  • Lidah terasa sakit.

Diagnosis Anemia

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah serta tes lainnya untuk menemukan kondisi anemia yang diidap seseorang. Diagnosis dilakukan dengan cara tes darah untuk mengetahui jenis umum dari anemia yang terdiri dari:

Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya.

Jumlah sel darah merah serta kandungan hemoglobin.

Jumlah retikulosit.

Tidak hanya itu, terdapat pula tes- tes yang lain yang mungkin dilakukan untuk menemukan masalah kedokteran yang dapat menyebabkan anemia.

Komplikasi Anemia

Anemia dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung, serta organ lain yang ada pada tubuh. Pada situasi tertentu, anemia malahan bisa mengakibatkan kematian.

Cara Mengobati Anemia

Mengobatinya harus diarahkan pada faktor akibat anemia. Antar lain ialah:

  • Pemberian obat yang dapat memberikan tekanan terhadap sistem kekebalan tubuh.
  • Transfusi darah.
  • Memberi obat dengan tujuan guna memperbanyak sel darah dalam tubuh.
  • Mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin, serta mineral lainnya.

Pencegahan Anemia

Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Hindari mengkonsumsi minuman berkafein serta minum vitamin C supaya tubuh dapat menyerap lebih banyak zat besi dari makanan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami tanda dan gejala anemia, segera bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab serta mendapatkan penanganan yang tepat.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.
RSS
Follow by Email